Blogger

Senin, 11 November 2013

Penggunaan Internet (Rangkuman Jurnal)

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pengguna internet mayoritas termasuk fase masa transisi dewasa awal, yaitu antara usia antara 17 sampai dengan 22 tahun. Penggunaan internet melalui tiga aplikasi yaitu e-mail, chat dan jejaring sosial diketahui tergolong rendah. Hal tersebut diduga berhubungan dengan sifat pengguna internet yang mayoritas memiliki sifat anonimitas yang tinggi, tingkat kesamaan yang rendah, dan tingkat kecemasan komunikasi yang tergolong rendah. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan internet dalam berkomunikasi bisa menghasilkan hubungan akrab dan juga meskipun tingkat kepercayaan dan keterbukaan pengguna internet tergolong rendah, namun hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepedulian dan kasih sayang yang dirasakan responden adalah tinggi. Mengenai perilaku penggunaan internet pada kalangan remaja di perkotaan, usia responden saat pertama kali mengenal dan menggunakan internet ialah 12 tahun. Berdasarkan aspek intensitas penggunaan internet, sebagian besar remaja perkotaan lebih sering mengakses internet di warnet meskipun di sekolah mereka terdapat fasilitas internet yang dapat dimanfaatkan secara free. Frekuensi internet yang digunakan bagi remaja perkotaan yang sering mengakses internet di rumah cenderung lebih sering dengan durasi setiap kali mengakses internet lebih lama dibandingkan dengan remaja perkotaan yang sering mengakses internet di tempat lain, serta bagi remaja di perkotaan yang sering mengakses internet dengan memanfaatkan layanan internet yang tersedia di sekolah menunjukkan bahwa pada umumnya mereka tergolong sebagai light users (pengguna internet yang menghabiskan waktu kurang dari 10 jam per bulan). remaja di perkotaan menggunakan internet untuk untuk empat dimensi kepentingan, yaitu informasi , aktivitas kesenangan, komunikasi, dan transaksi. Penggunaan internet mengubah beberapa elemen pendekatan marketing mix tradisional. Kunci sukses strategi pemasaran melalui internet adalah strategi interaktif. internet memberikan lingkungan dan pendekatan berbeda untuk pemasaran internasional. Internet membuat pergantian fundamental dari mass marketing menjadi personalized marketing. Marketing mix untuk internet marketing 5P, yaitu product, price, personalization, promotion, dan place. Internet marketing memungkinkan transformasi aktivitas perdagangan tradisional dari non-electronic menjadi electronic plat form. Perilaku penggunaan Internet di Kalangan Mahasiswa Anteseden meliputi Variabel Individual yang terdiri dari data demografis seperti : usia, jenis kelamin, dan faktor-faktor psikologis komunikan. Dalam variabel lingkungan tercakup didalamnya adalah organisasi, sistem sosial dan struktur sosial. Perilaku penggunaan internet yang dilakukan oleh responden dilatarbelakangi oleh beberapa motif tertentu, dimana motif ini mencakup motif kognitif, pengawasan, motif hiburan, motif menghabiskan waktu, motif melarikan diri dari kepenatan dan motif interaksi sosial. Frekuensi penggunaan internet oleh responden rata rata hampir setiap hari dengan durasi waktu yaitu 2 – 3 jam per hari. sebagaian besar responden menggunakan fasilitas world wide web (www) ketika melakukan pencarian informasi di internet dengan menggunakan fasilitas mesin pencari (search engine) google yang dianggap lebih mudah dalam penggunaannya dan lebih familiar. Salah satu hambatan yang ditemui adalah memasukkan kata kunci (keyword) pada mesin pencari (search engine) dengan informasi yang benar dan sesuai dengan yang ingin dicari serta informasi yang terlalu banyak untuk itu diperlukan sikap selektif dan teliti terhadap informasi yang akan ditelusur lewat internet, dikarenakan tidak semua informasi diinternet bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Sabtu, 06 Juli 2013

Taman Nasional Wakatobi

Taman Nasional Wakatobi





Taman Nasional Wakatobi merupakan salah satu dari 50 taman nasoinal di Indonesia, yang terletak di kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Taman nasional ini ditetapkan pada tahun 1996, dengan total area 1,39 juta ha, menyangkut keanekaragaman hayati laut, skala dan kondisi karang; yang menempati salah satu posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut di Indonesia. Kedalaman air di taman nasional ini bervariasi, bagian terdalam mencapai 1.044 meter di bawah permukaan air laut.

Taman Nasional Kerinci Seblat

Taman Nasional Kerinci Seblat


Taman Nasional Kerinci Seblat adalah taman nasional terbesar di Sumatera, Indonesia yang memiliki luas wilayah sebesar 13,750 km² dan membentang ke empat provinsi yaitu Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu dan Sumatera Selatan. Taman nasional ini terletak pada koordinat antara 100°31'18"E - 102°44'01"E dan 1°07'13"S - 1°26'14"S.
Taman nasional ini terdiri dari Pegunungan Bukit Barisan yang memiliki wilayah dataran tertinggi di Sumatera, Gunung Kerinci (3.805 m). Taman nasional ini juga terdiri dari mata air-mata air panas, sungai-sungai beraliran deras, gua-gua, air terjun-air terjun dan danau kaldera tertinggi di Asia Tenggara, Gunung Tujuh.
Taman nasional ini juga memiliki beragam flora dan fauna. Sekitar 4.000 spesies tumbuhan tumbuh di wilayah taman nasional termasuk bunga terbesar di dunia Rafflesia arnoldi, dan bunga tertinggi di dunia, Titan Arum. Fauna di wilayah taman nasional terdiri antara lain Harimau Sumatera, Badak Sumatera, Gajah Sumatera, Macan Dahan, Tapir Melayu, Beruang Madu, dan sekitar 370 spesies burung.

Diterimanya Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera ke daftar Situs Warisan Dunia oleh UNESCO, membuat Taman Nasional Kerinci Seblat juga diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Bersama dengan Taman Nasional Gunung Leuser dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kerinci_Seblat

Taman Nasional Lorentz

Taman Nasional Lorentz


Taman Nasional Lorentz adalah sebuah taman nasional yang terletak di provinsi Papua, Indonesia. Dengan luas wilayah sebesar 2,4 juta Ha; Lorentz merupakan taman nasional terbesar di Asia Tenggara.


Taman ini masih belum dipetakan, dijelajahi dan banyak terdapat tanaman asli, hewan dan budaya. Pada 1999 taman nasional ini diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.


Wilayahnya juga terdapat persediaan mineral, dan operasi pertambangan berskala besar juga aktif di sekitar taman nasional ini. Ada jugaProyek Konservasi Taman Nasional Lorentz yang terdiri dari sebuah inisiatif masyarakat untuk konservasi komunal dan ekologi warisan yang berada di sekitar Taman Nasional Loretz ini.


Dari tahun 2003 hingga kini, WWF-Indonesia Region Sahul Papua sedang melakukan pemetaan wilayah adat dalam kawasan Taman Nasional Lorentz. Tahun 2003- 2006, WWF telah melakukan pemetaan di Wilayah Taman Nasional Lorentz yang berada di Distrik (Kecamatan) Kurima Kabupaten Yahukimo, dan Tahun 2006-2007 ini pemetaan dilakukan di Distrik Sawaerma Kabupaten Asmat.


Nama Taman Nasional ini diambil dari seorang Penjelajah asal Belanda, Hendrikus Albertus Lorentz,yang melewati daerah tersebut pada tahun 1909 yang merupakan ekspedisinya yang ke-10 di Taman Nasional ini.


 

Taman Nasional Kelimutu

Taman Nasional Kelimutu


Taman Nasional Kelimutu terletak di Flores, Indonesia. Taman nasional ini terdiri dari bukit-bukit dan gunung-gunung dengan Gunung Kelibara (1.731 m) sebagai puncak tertinggi. Gunung Kelimutu, terdapat Danau tiga warna yang juga merupakan tempat dari Taman Nasional Kelimutu.

Di dalam Taman Nasional Kelimutu, terdapat arboretum, hutan kecil seluas 4,5 hektar yang mewakili koleksi keanekaragaman flora di daerah tersebut. Di sana terdapat 78 jenis pohon yang dikelompokkan ke dalam 36 suku. Beberapa koleksi flora yang merupakan endemik Kelimutu adalah uta onga (Begonia kelimutuensis), turuwara (Rhododendron renschianum), dan arngoni (Vaccinium varingiaefolium). Argoni yang berbunga kecil putih dan akan berubah menjadi hitam ketika matang, diyakini masyarakat setempat sebagai makanan para dewa. 

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Kelimutu

Taman Nasional Komodo

Taman Nasional Komodo


Taman Nasional Komodo terletak di antara provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
Taman nasional ini terdiri atas tiga pulau besar Pulau KomodoPulau Rinca, dan Pulau Padar serta beberapa pulau kecil. Wilayah darat taman nasional ini 603 km² dan wilayah total adalah 1817 km².
Pada tahun 1980 taman nasional ini didirikan untuk melindungi komodo dan habitatnya. Di sana terdapat 277 spesies hewan yang merupakan perpaduan hewan yang berasal dari Asia dan Australia, yang terdiri dari 32 spesies mamalia, 128 spesies burung, dan 37 spesies reptilia. Bersama dengan komodo, setidaknya 25 spesies hewan darat dan burung termasuk hewan yang dilindungi, karena jumlahnya yang terbatas atau terbatasnya penyebaran mereka.
Selain itu, di kawasan ini terdapat pula terumbu karang. Setidaknya terdapat 253 spesies karang pembentuk terumbu yang ditemukan di sana, dengan sekitar 1.000 spesies ikan. Keindahan terumbu ini menarik minat wisatawan asing untuk berenang atau menyelam di perairan ini.
Pulau-pulau ini aslinya adalah pulau vulkanis. Jumlah penduduk di wilayah ini kurang lebih adalah 4.000 jiwa. Pada tahun 1986 taman nasional ini diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Pada tanggal 11 November 2011, New 7 Wonders telah mengumumkan pemenang sementara, dan Taman Nasional Komodo masuk kedalam jajaran pemenang tersebut bersama dengan, Hutan AmazonTeluk HalongAir Terjun IguazuPulau JejuSungai Bawah Tanah Puerto Princesa, dan Table Mountain. Taman Nasional Komodo mendapatkan suara terbanyak.


Kawasan Taman Nasional Komodo
Taman Nasional Komodo berada di antara Pulau Sumbawa dan Pulau Flores di kepulauan Indonesia Timur. Secara administrativ termasuk dalam Wilayah Kecamatan KomodoKabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kawasan ini ditetapkan sebagai Taman Nasional Komodo pada tanggal 6 Maret 1980 dan dinyatakan sebagai Cagar Manusia dan Biosfer pada tahun 1977 dan juga sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991, sebagai Simbol Nasional oleh Presiden RI pada tahun 1992, sebagai Kawasan Perlindungan Laut di tahun 2000 dan juga sebagai salah satu Taman Nasional Model di Indonesia pada tahun 2006.
Taman Nasional Komodo memiliki luas 173.300 ha meliputi wilayah daratan dan lautan dengan lima pulau utama yakni Pulau Komodo,Pulau PadarPulau RincaGili MotangNusa Kode dan juga pulau-pulau kecil lainnya. Kepulauan tersebut dinyatakan sebagai Taman nasional untuk melindungi Komodo yang terancam punah dan habitatnya serta keanekaragaman hayati didalam wilayah tersebut. Taman lautnya dibentuk untuk melindungi biota laut yang sangat beragam yang terdapat disekitar kepulauan tersebut, termasuk yang terkaya di bumi.
Taman Nasional komodo terletak di kawasan Wallacea Indonesia. Kawasan Wallacea terbentuk dari pertemuan dua benua yang membentuk deretan unik kepulauan bergunung api, dan terdiri atas campuran burung serta hewan dari kedua benua Autralia dan Asia. Terdapat 254 spesies tumbuhan yang berasal dari Asia dan Australia di Taman Nasional Komodo. Selain itu, juga terdapat 58 jenis binatang dan 128 jenis burung. Perpaduan berbagai vegetasi di Taman Nasional Komodo memberikan lingkungan yang baik bagi berbagai jenis binatang dalam kawasan ini.
Terdapat empat kampung di dalam Taman Nasional Komodo. Pulau Komodo memiliki satu kampung yakni kampung KomodoPulau Rincamemiliki dua kampung yakni Rinca dan Kerora, dan Pulau Papagarang memiliki satu kampung yakni kampung Papagaran. Hingga tahun 2010, masyarakat yang tinggal di dalam kawasan berjumlah 4.251 orang dan sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagaiNelayan. Mayoritas masyarakat memeluk agama Islam.


Sejarah Pengelolaan
Satwa Komodo menjadi terkenal di dunia ilmu pengetahuan sejak tahun 1911 ketika P.A.Ouwens seorang kurator pada Museum Zoologi Bogor menerima laporan tentang penemuan satwa ini dari Perwira Pemerintah Hindia Belanda J.K.H. Van Steyn, yang selanjutnya diberi nama Varanus komodensis Ouwens pada tahun 1912 pada tulisan P.A. Ouwens yang berjudul "On a Large Species from The Island of Komodo". Dari penemuan ini muncul kesadaran dari berbagai pihak untuk menjaga kelestarian satwa ini, hal ini terlihat adanya beberapa peraturan yang memuat upaya perlindungan Satwa Komodo, yaitu:
·         SK. Sultan Bima tahun 1915 tentang Perlindungan Komodo (Verordening van het Sultanat van Bima).
·         SK Pemerintah Daerah Manggarai tahun 1926 tentang Perlindungan Komodo (Besluit van het Zelfbestuur van het Landschap Manggarai).
·         SK Residen Timor tahun 1927 tentang pengesahan SK Pemerintah Daerah Manggarai pada butir 2 di atas.
Adapun kronologis pembentukan Taman Nasional Komodo adalah sebagai berikut:
·         Zelfbestuur van Manggarai, verordening No. 32/24 September 1938 tentang Pembentukan Suaka Margasatwa Pulau Padar, Bagian Barat dan Selatan Pulau Rinca.
·         Residen van Timor en onder horigheden No. 19/27 Januari 1939 (Pengesahan Peraturan Daerah pada butir 1)
·         Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.66/Dep.Keh/1965 tanggal 21 Oktober 1965 tentang Penunjukkan Pulau Komodo sebagai Suaka Margasatwa seluas 31.000 Ha.
·         Surat Keputusan Gubernur KDH Tk. I Nusa Tenggara Timur No.32 Tahun 1969 tanggal 24 Juni 1969 tentang penunjukkan Pulau PadarPulau Rinca dan Daratan Wae Wuul/Mburak sebagaiHutan WisataSuaka Alam seluas 20.500 Ha.
·         Surat Keputusan Dirjen Kehutanan No.97/Tap/Dit Bina/1970, tentang Pembentukan Seksi PPA di Labuan Bajo.
·         Pengumuman Menteri Petanian tanggal 6 Maret 1980 tentang Pembentukan Taman Nasional Komodo.
·         Keputusan Dirjen PHPA No.46/Kpts/VI-Sek/84 tanggal 11 Desember 1984 tentang Penunjukkan Wilayah Kerja Taman Nasional Komodo.
·         Keputusan Menteri Kehutanan No.306/Kpts-II/92 tanggal 29 Pebruari 1992 tentang Perubahan Fungsi Suaka Margasatwa Pulau KomodoPulau RincaPulau Padar seluas 40.728 Ha serta Penunjukkan Perairan Laut di sekitarnya seluas 132.572 Ha yang terletak di Kabupaten Dati II Manggarai Provinsi Dati I Nusa Tenggara Timur menjadi Taman Nasional dengan nama Taman Nasional Komodo.
·         Tahun 1992Komodo ditetapkan oleh Presiden RI sebagai Simbol Satwa Nasional melalui Keppres No. 4 Tahun 1992 tanggal 9 Januari 1992.
·         Tahun 1992, Perubahan fungsi Suaka Margasatwa Pulau KomodoPulau Rinca dan Pulau Padar seluas 40.728 Ha dan Penunjukan Perairan Laut seluas 132.572 Ha menjadi Taman Nasional Komodo.
·         Tahun 2000, ditetapkan kawasan pelestarian alam perairan oleh Menteri Kehutanan dengan luas 132.572 Ha.
·         Tahun 2006Taman Nasional Komodo termasuk 21 Taman Nasional Model di Indonesia sesuai dengan SK Direktur Jenderal PHKA Nomor SK.128/IV-Sek/2006 tentang Perubahan Keputusan Direktur Jenderal PHKA Nomor SK.69/IV-Set/HO/2006 tentang penunjukkan 20 (Dua puluh) Taman Nasional sebagai Taman Nasional Model.

Keanekaragaman Hayati
Potensi Flora
Ekosistem Taman Nasional Komodo dipengaruhi oleh iklim yang dihasilkan dari musim kemarau panjang, suhu udara tinggi dan curah hujan rendah. Disamping itu Taman Nasional Komodo terletak dalam zonasi transisi antara flora dan fauna Asia dan Australia. Ekosistem perairannya dipengaruhi oleh dampak El-Nino/La Nina, yang berakibat memanasnya lapisan air laut di sekitarnya dan sering terjadi arus laut yang kuat. Berikut adalah tipe-tipe vegetasi yang terdapat di Taman Nasional Komodo ;
Padang Rumput dan Hutan Savana Terdapat Padang Rumput dan Hutan Savana yang luasnya mencapai kurang lebih 70% dari luas Taman Nasional Komodo. Tumbuh berbagai jenis rumputdi antaranya; Setaria adhaerensChloris barbataHeteropogon contortusThemeda gigantea dan Themeda gradiosa yang diselingi oleh pohon lontar (Borassus flobellifer) yang merupakan tumbuhan khas dari Tempat ini.
Hutan Tropis Musim (dibawah 500 m dpl) Sekitar 25% dari luas kawasan Komodo meruapakan vegetasi hutan tropis musim dengan jenis tumbuhan, antara lain : kesambi (Schleichera oleosa), asem (Tamarindus indica), kepuh (Sterculia foetida), dan beberapa jenis tumbuhan lainnya.
Hutan di atas 500 m dpl pada ketinggian di atas 500 m dpl. Di puncak-puncak bukit, vegetasinya antara lain; Collophyllum spectobileColona kostermansianaGlycosmis pentaphyllaFicus urupaceaeMischarpus sundaicusPodocarpus netrifoliaTeminalia zollingeriUvaria ruvarotan (Callamus sp.), bambu (Bambusa sp.), dan pada tempat yang cukup teduh biasanya ditemukanlumut yang hidup menempel di bebatuan.

Potensi Fauna
Jenis-jenis Fauna yang terdapat di Taman Nasional Komodo antara lain;
Komodo (Varanus komodoensis) Komodo hidup di beberapa pulau kecil di bagian tenggara Indonesia. Di dalam kawasan Taman Nasional Komodo, komodo hanya ditemukan di Pulau Komodo,Pulau RincaGili Motang dan Nusa KodeKomodo tidak ditemukan di tempat lain lagi di atas bumi ini, selain di tempat tadi.
Saat ini, terdapat 2,793 ekor komodo di dalam kawasan Taman Nasional Komodo. 1,288 ekor terdapat di Pulau Komodo1,336 ekor di Pulau Rinca83 ekor di Gili Motang dan 86 ekor di Nusa Kode. Sedangkan di Pulau Padar komodo tidak ditemukan lagi. Komodo dapat ditemukan hampir di semua tempat di Komodo, Rinca, Gili Motang dan Nusa Kode. Mereka dapat ditemukan dihutan hujan, dalam Savanna dan di Pantai.
Komodo adalah binatang pemakan daging atau karnivora. Komodo yang masih muda memangsa seranggacicak dan burung sebagai makanannya. Komodo muda ini sampai berumur dua tahun menghabiskan sebagian besar waktu mereka di pohon untuk melindungi diri dari serangan komodo yang lebih besar atau predator lainnya seperti babi hutan. Komodo dewasa memangsa rusa,babi hutankuda, dan kerbau air. Komodo juga memakan bangkai binatang.
Komodo menggunakan lidahnya untuk mencium bau dan dapat mencium bau hingga jarak 5 km. air liur komodo mengandung banyak bakteri mematikan. Terdapat lebih dari 60 jenis bakteri yang terdapat di dalam air liur komodo dan paling tidak salah satu di antaranya dapat menyebabkan keracunan pada darah. Mangsa yang digigit dapat mati dalam waktu sehari sampai beberapa minggu akibat keracunan dalam darahnya.
Musim kawin komodo terjadi pada bulan Juli - Agustus. Komodo betina dapat menghasilkan telur lebih dari 30 butir setiap sarang dan akan menetas 6 - 9 bulan kemudian.
Mamalia Antara lain, rusa (Cervus timorensis), anjing hutan (Cuon alpinus), babi hutan (Sus scrofa), Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), kuda liar (Equus caballus) dan kerbau liar(Bubalus bubalis), musang (Paradoxurus hermaphroditus), tikus besar Rinca (Ratus ritjanus), dan kalong buah (Cynopterus brachyotis dan Pteropsis sp.)
Burung Tercatat terdapat 111 jenis burung, antara lain ; burung gosong (Megapodius reinwardt), kakatua jambul kuning (Cacatua sulphurea), perkutut (Geopelia streptriata), tekukur (Streptopelia chinensis), pergam hijau (Ducula aenea), Philemon buceroidesburung raja udang (Halcyon chloris), dan burung kacamata laut (Zosterops chloris).
Reptil
Terdapat 34 jenis Reptil. Disamping reptil Komodo, jenis reptil lainnya, antara lain; ular kobra (Naja naja), ular russel (Viperia russeli), ular pohon hijau (Trimeresurus albolabris), ular sanca(Python sp.), ular laut (Laticauda colubrina), kadal (ScinidaeDibamidae, dan Varanidae), tokek (Gekko sp.), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), dan penyu hijau (Chelonia mydas).

Keanekaragaman Hayati Perairan dan Lahan Basah

Potensi Flora
Terdapat di teluk yang terlindungi dari hempasan gelombang. Jenis vegetasinya, antara lain; Rhizophora sp., Rhizophora mucronata, dan Lumnitzera racemosa merupakan jenis vegetasi yang dominan. Namun secara umum terdapat pula api-api (Avicennia marina), Bruguiera sp., Capparis seplariaCeriops tagal, dan Sonneratia alba. Komunitas Mangrove di Taman Nasional Komodo merupakan penghalang/benteng fisik alami terhadap Erosi Tanah dan akarnya menjadi tempat pembiakanberpijah, dan daerah perlindungan bagi ikankepitingudang, dan moluska.

Potensi Sumberdaya Perikanan
Terumbu karang di perairan Taman Nasional Komodo termasuk yang terindah di dunia. Berbagai bentuk dan warna karang keras dan karang lunak sangat menarik untuk dilihat. Terdapat lebih dari1000 jenis ikan260 jenis karang dan 70 jenis bunga karang (sponge) dan banyak Invertebrata lain yang dapat dijumpai di banyak tecorampat di Taman Nasional Komodo. Acropora sppFavites spLeptoria spFungia spSarcophyton sp dan Xenia sp adalah jenis karang yang umum dijumpai.
Selain itu dapat dijumpai juga berbagai jenis spesies gorgonianssea fansea pensanemon dengan clown fishBintang Lautchristmas tree wormskima (Tridacna sp), lobsternudibranchs, dll. Berbagai ikan karang hidup di sini, di antaranya Chaetodon sppAmychiprion spp, 8 jenis kereapu dan Napoleon (Chelinus undulatus). Selain itu perairan Taman Nasional Komodo merupakan jalur Migrasi 5 jenis Paus, 10 jenis Lumba-lumba dan Duyung (Dugong Dugon).

Obyek Daya Tarik Wisata Alam
Daya tarik utama Taman Nasional Komodo yaitu adanya reptil raksasa purba Biawak Komodo (Varanus komodoensis), tetapi keaslian dan kekhasan alamnya, khususnya panorama Savana danPanorama bawah laut, merupakan daya tarik pendukung yang potensial. Wisata bahari misalnya, memancingsnorkelingdivingkanobersampan. Sedangkan di daratan, potensi wisata alam yang bisa dilakukan adalah pengamatan satwa, hiking, dan camping. Mengunjungi Taman Nasional Komodo dan menikmati pemandangan alam yang sangat menawan merupakan pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan.
Obyek wisata yang menarik di antaranya;
Loh Liang di Pulau Komodo
Loh Liang merupakan pintu masuk dan daerah wisata utama di Pulau Komodo. Aktivitas yang dapat dilakukan di Loh Liang antara lain pengamatan satwa komodorusababi hutan, pengamatanburungpendakian (Loh Liang - Gunung Ara), penjelajahan (Loh Liang - Loh Sebita), Photo huntingvideo shootingMenyelam dan snorkeling di Pantai Merah (Pink beach).
Pantai Merah merupakan pantai dangkal yang indah dengan terumbu karang yang menawan. Aktivitas yang biasa dilakukan oleh turis yang berkunjung adalah snorkelingdiving dan mandimatahari.
Loh Sebita merupakan daerah mangrove dan aktivitas yang cukup menarik untuk dilakukan adalah pengamatan burung serta treking. Di Loh Liang terdapat fasilitas yang tersedia bagi pengunjung yakni pondok wisatapusat informasicafetariadermagashelter dan jalan setapak.

Loh Buaya di Pulau Rinca
Loh Buaya merupakan pusat kunjungan wisatawan di Pulau Rinca. Pengunjung dapat menyaksikan hutan bakaupadang savana serta satwa liar misalnya komodorusa timorkerbau liar,monyet ekor panjangkuda liar serta berbagai jenis burung.
Aktivitas yang ditawarkan kepada pengunjung di Loh Buaya antara lain pengamatan satwa liar, penjelajahan (Loh Buaya - Wae Waso, Loh Buaya - Golo Kode), photo huntingvideo shooting, pengamatan kalong di Pulau Kalong (depan Kampung Rinca) dan pengamatan batu balok di kampung Rinca.
Fasilitas yang tersedia di Loh Buaya antara lain pondok wisatacafetariashelter dan jalan setapak.
Di Pulau Kalong, aktivitas yang dapat dilakukan antara lain pengamatan koloni kelelawar dalam jumlah yang cukup besar. Pengamatan paling menarik dilakukan pada saat sore hari ketika kelelawar mulai keluar untuk mencari makan.
Dari puncak bukit yang dikenal dengan Golo Kode, pengunjung dapat menyaksikan panorama dan bentang alam yang cukup fantastik karena keterwakilan berbagai tipe ekosistem dapat disaksikan dari tempat ini.