Blogger

Minggu, 17 Maret 2013

Jenis-Jenis Karangan



JENIS-JENIS KARANGAN

A. Karangan Narasi
1. Pengertian Narasi
            Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.
Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif. Contoh narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal – tengah – akhir.
·         Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
·         Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.
·         Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
Langkah menyusun narasi (terutama yang berbentuk fiksi) cenderung dilakukan melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Oleh karena itu, cerita dirangkai dengan menggunakan "rumus" 5 W + 1 H, yang dapat disingkat menjadi adik simba
1.     (What) Apa yang akan diceritakan,
2.     (Where) Di mana seting/lokasi ceritanya,
3.     (When) Kapan peristiwa-peristiwa berlangsung,
4.     (Who) Siapa pelaku ceritanya
5.     (Why) Mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan
6.     (How) Bagaimana cerita itu dipaparkan.

B. Karangan Eksposisi
1. Pengertian Eksposisi
Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat
2. Ciri-ciri karangan Eksposisi
            Karangan ini bersifat informatif, pengarang hanya menjelaskan satu pokok persoalan saja.
ciri penanda karya eksposisi adalah berikut:
a.       Berupa tulisan yang berupa pengertian dan pengetahuan
b.      Menjawab pertanyaan apa, mengapa, kapan, dan bagaimana.
c.       Disampaikan dengan bahasa baku dan lugas.
d.      Menggunakan nada netral, tidak memihak, dan tidak memaksakan sikap penulis pada pembaca.
3. Jenis-jenis Karangan Eksposisi
 1)   Eksposisi identifikasi
            Pengarang eksposisi indentifikasi akan berusaha menyatakan kesamaan dari suatu yang dibicarakan, yaitu dengan menyebutkan ciri-ciri pengenal
2)   Eksposisi Perbandingan
            Eksopisis perbandingan merupakan eksposisi yang merupakan suatu objek dan jelas menunjukan kesamaan-kesamaan atau perbedaan. Dengan mengenakan dasar tertentu dengan eksposisi perbandingan, pengarang dapat memperkenalkan suatu objek lain yang sudah dikenal.
3)  Eksposisi Proses
            Eksposisi Proses merupakan eksposisi yang berusaha menjawab pertanyaan dan dengan memperkenalkan alat untuk proses tersebut          
4)  Eksposisi Ilustrasi
            Merupakan pemaparan suatu objek yang menuntut adanya penjelasan dengan bukti yang kongkrit atau gambara secara langsung.
5)  Eksposisi klasifikasi
6) Eksposisi definisi
7) Eksposisi opini
8) Eksposisi perbandingan
4. Langkah-langkah mentususun karangan eksposisi
a. Menentukan topik yang akan disajikan
            Pokok masalah yang akan kita paparkan dalam karangan itulah topik pembicaraan kita dalam karangan dan itu pula pertama-tama harus kita lakukan.

b. Menentukan Tujuan Eksposisi
            Tujuan karangan eksposisi yang akan kita garap tidak akan jauh dari tujuan eksposisi yang akan dipaparkan pengarang.
c. Membuat Kerangka Karangan
            Kerangka karangan hendaknya disusun secra lengkap dan sistematis, semua gagasan yang akan kita catat dan kita pilih untuk menentukan pikiran utamanya.
d. Mengembangkan Eksposisi
            Pengembangan dalam eksposisi harus benar-benar memperhatikan cirri-ciri keeksposisian, yaitu bersifat informatif, demokratis, objektif, dan logis seperti yang telah diuraikan diatas.

C. Karangan Deskripsi
1. Pengertian Deskripsi
            Deskripsi adalah tulisan yang bertujuan memberikan perincian detail tentang objek sehingga dapat memberikan pengaruh pada sentivisitas dan imajinasi pembaca dan pendengar, bagaikan, mereka ikut melihat, mendengar, merasakan atau mengalami langsung objek tersebut .
2. Ciri-ciri Karangan Deskripsi
a) Berupaya memperlihatkan detail atau perincian tentang objek.
b) Bersifat memberikan pengaruh sensitivisitas dan membentuk imajinatif pembaca.
c) Disampaikan dengan gaya memikat dan dengan pilihan kata yang menggugah.
d) Memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat dan dirasakan sehingga objeknya pada umumnya berupa benda, alam, warna dan manusia.
e) Banyak menggunakan susunan ruang (spartial onder).
3. Jenis-jenis Karangan Deskripsi
a. Deskripsi Ekspositoris (Deskripsi Teknis)
            Bertujuan menjelaskan sesuatu dengan perincian yang jelas sebagaimana adanya tanpa menekankan unsur impresi atau sugesti kepada pembaca.
b. Deskripsi Aristik
            Deskripsi yang mengarahkan kepada pemberian pengalaman kepada pembaca bagaikan berkenalan langsung dengan objek yang disampaikanya dengan cara menciptakan sugesti dan impresi melalui keterampilan penyampaian dengan menggunakan gaya bahasa yang memikat dan pilihan kaya yang mengguah pikiran.
4. Langkah-langkah Menyususun Karangan Deskripsi
a) Menyusun Topik
            Topik yang diambil tidak boleh sama dengan jenis karangan eksposisi atau jenis karangan yang lain. Yang berbeda adalah menyusun topik itu sesuai dengan tujuan deskrpsi.
b) Menetapakan Tujuan
            Tujuan hendaknya disusun secra tepat, karena tujuan penulisan merupakan pedoman untuk mencari data yang diperlukan dalam memberikan gambaran terhadap objek atau permasalahan yang dikemukakan dalam karangan,
c) Menyususn Kerangka karangan
            Susunan kerangka karangan hendaknya lengkap dan sistematis, semua gagasan yang akankita paparkan seluruhnya dicatat.
d) Mengembangkan Kerangka Karangan
•         Setiap pokok pikiran yang terdapat pada kalimat-kalimat dalam kerangka karangan dikembangakan menjadi paragraf-paragraf yang lengkap.
•         Gunakan tanda baca sesuai dengan ketentuan EYD
•         Gunakan pilihan kata yang tepat supaya pembaca dapat merasa seolah-olah melihat, merasakan, meraba atau mendengar sendir objek yang ditulis dalam karangan deskripsi.

D. Karangan Argumentasi
1. Pengertian Karangan Argumentasi
            Karangan argumentasi adalah karanagan yang berusaha membuktikan kebenaraan dengan berfikir kritis dan logis bertolak dari fakta-fakta untuk mencapai suatu kesimpulan.
2. Ciri-ciri Karangan Argumentasi
            Yang membedakan karangan argumentasi denagan jenis dengan karangan yang lain adalah karangan argumentasi merupakan jenis karangan ilmiah.
            Ciri-ciri karangan argumentasi sebagai berikut;
a.       Merupakan karangan ilmiah
b.      Menggunakan bahasa yang rasional dan objektif
c.       Menggunakan argumen-argumen yang kuat
d.      Mengunakan pemikiran-pemikiran yang logis dan rasional
e.       Mengajukan bukti-bukti atau fakta-fakta yang aktual
3. Prinsip Argumentasi
            Karangan argumentasi bertitik tolak dari prinsip-prinsip atau dasar-dasar sebagai berikut:
a.       Pengetahuan serba sedikit tentang subjek dan prinsip ilmiah yang akan dikemukakan.
b.      Pertimbangan pandanagan atau pendapat yang bertentangan dengan pendapat sendiri
c.       Pengungkapan persoalan secara jelas.
d.      Penyelidikan terhadap persyaratan mana yang masih diperlakukan untuk tujuan-tujuan lain dalam persoalan yang dibahas.

E. Artikel
            Topik naskah atau artikel dalam suatu media masa biasanya membahas masalah yang sedang banyak dibicarakan oleh masyarakat sehinga mampu menarik perhatian pembaca.
1. Jenis-jenis Artikel
A) Artikel Bercorak Cerita
            Artikel yang bercorak cerita ini mengungkapakan suatu pristiwa yang mempunyai sebab akibat.Oleh kareana itu, artikel seperti ini harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.  Mengemukaka ciriciri khusus suatu objek,
b. Mengungkapkan hal-hal yang kongkrit,
c.  Banyak menggunakan kalimat aktif,
d.  Banyak melibatkan kalimat percakapan.
B) Artikel Bercorak Gambaran
            Artikel jenis ini harus mampu memberikan gambaran-gambaran tentang suatu objek tertentu, sehingga para pembaca mendapatkan kesan terhadap masalah yang sedang dibicarakan.
C) Artikel Bercorak Argumentasi
            Walaupun pada prinsipnya, semua karangan ilmiah itu harus didukung oleh argumentasi dengan data-data yang kuat. Tetapi karangan yang yang bercorak argumetasi ini lebih dititik beratkan terhadap argumen-argumen yang benar-benar kuat dan cocok dengan topik permasalahan yang sedang dibahas sehingga tafsiran argumentasi penulis benar-benar dapat diandalkan.
2. Langkah-langkah Menyusun Artikel
Artikel perlu diperhatikan sebagai berikut:
a.       Memilih Topik
Topik yang dipilih harus menarik perhatian penulis dan pembaca.
b.      Menyampaikan Bahan
c.       Pembentukan Kerangka Karanagan
Kerangka karangan dapat dibuat sebagai berikut:
1)      Pengantar
2)      Latar belakang masalah
3)      Faktor penunjang minat mahasiswa belajar menulis
4)      Faktor penghambat minat maahasiswa belajar menulis
5)      Alternative pemecahan masalah
6)      Saran-saran
7)      penutup
d.      Penulisan Nasakah
e.       Revisi Naskah
Sebelum naskah dikirimkan ke redaksi, penulis harus melakukan revisi atau perbaiakan.

F. Makalah
            Karya tulis yang berupa makalah lebih banyak disusun secara ilmiah dengan cara melalui prosedur ilmiah. ada tujuh sikap ilmiah yang diperlukan oleh penulis karya ilmiah yaitu:
1. Sikap ingin tahu;
2. Sikap kritis;
3. Sikap terbuka;
4. Sikap objektif;
5. Sikap rela menghargai karya orang lain;
6. Sikap berani mempertahankan kebenaran;
7. Sikap berfikir kedepan.

1.Pengertian dan Karakteristik Makalah
a. Pengertian Makalah
            Makalah adalah karya tulis ilmiah mengenai suatu topik yang tercakup dalam ruang lingkup perkuliahan. bahwa makalah adalah kertas kerja ilmiah, tertulis secara singkat dan tepat didalamnya mengandung satu pokok bahasan secara terpadu diplot tunggal.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan, bahwa makalah:
1.      Merupakan karya ilmiah
2.      Dapat dibacakan atau diterbitkan
3.      Dapat juga adigunakan untuk memenuhi tugas yanga dipersyaratkan oleh lembaga pendidikanbagi pelajar atau mahasiswa.  
b.      Karakteristik Makalah
ciri-ciri karya ilmiah sbagai berikut:
1.      Menyajikan fakta objaktif secara sistematik atau aplikasi hokum pada situasi spesifik.
2.      Tidak bermotif atau tidak menonjolkan perasaan.
3.      Tidak melebih-lebihkan sesuatu
            Jika diamati penulisan makalah untuk kepentingan mahasisiwa memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.      Merupakan kajian letiratur atau laporan tentang pelakasanaan suatau kegiatan lapangan yang sesuai dengan cakupan permasalahan suatu perkuliahan.
2.      Mendemonstrasikan pemahaman mahasisiwa tentang permasalahan teorerik yang dikaji atau kemampuan mahasisiwa dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip atau yang berhubungan deangan perkuliahan.
3.      Menunjukan kemampuan pemahaman terhadap isi dari berbagai sumber yang digunakan.
4.      Mendemontrasikan kemampuan meramu berbagai sumber informasi dalam kesatuan sistematika yang utuh.
2. Sistematika penulisan makalah
      Secara sederhana intinya dapat dikemukakan terdiri atas
1.      Pendahuluan
2.      Isi,dan
3.      Kesimpulan
Ada unsur penunjang yang harus dicantumkan terdiri atas:
1.      Judul pada bagian awal
2.      Abstarak,dan
3.      Daftar pustaka pada bagian akhir

G. Usulan Penelitian/ Proposal Penelitian
            Usulan penelitian atau proposal penelitian pada hakikatnya adalah rancangan yang menggambarkan apa yang hendak diteliti dan bagaimana penelitian itu akan dihasilkan. Dibawah ini dijelaskan bentuk dan isi usulan penelitian.
1.      Judul Penelitian
            Usulan panelitian harus mencantumkan judul. Judul penelitian harus mencerminkan isi tetapi diusahakan tidak terlalu panjang.
2.      Latar Belakang Penelitian
            Latar belakang penelitian menguraikan beberapa alasan parakatis dari seseorang peneliti terhadap tema atau judul yang diteliti.
3.      Permasalahan
            Permasalahan adalah inti persoalan dalam penelitian. Persoalan inti ini timbul dari berbagai persoalan yang ada. Oleh karma itu, seorang peneliti dituntut untuk melakukan identifikasi ( penelitian kuantitatif ) atau fokus ( penelitian kualitataif ) terhadap permasalahan tersebut. Misalanya, ada permasalahan yang berhubungan dengan kekacauan penggunaan bahasa Indonesia.
4.      Tujuan dan Kegunaan Penelitian
            Tujuan pengunaan penelitian pada dasarnya adalah harapan yang ingin dicapai atau diketahui dari hasil penelitian. Tujuan dinyatakan dalam kalimat pernyataan, bukan kalimat pertanyaan.
5.      Kerangka Teori atau Teori Acuan
            Kerangka teori merupakan langkah ilmiah yang harus ditempuh oleh penelitian dengan melakukan pengkajian teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti.
6.      Hipotesis ( jika diperlukan )
            Dalam penelitian kuantitatif, penggunaan dua atau lebih variable itu menjadi syarat. Oleh karena itu penggunaan hipotesis merupakan pernyataan hubungan dua variable atau lebih. Sebaiknya hipotesis merumuskan dalam dua bentuk, yakni yakni bentuk verbal dan bentuk simbol (notasi).
7.      Metodologi Penelitian
            Metodologi adalah pengetahuan tentang metode-metode, Jadi, metodologi penelitian merupakan pengetahuan tentang berbagai metode yang dipergunakan dalam penelitian.
8.      Daftar Pustaka
            Apabila usulan penelitian ditulis untuk diajukan kepada lembaga agar memperoleh pembiayaan,tambahkanlah penjelasan mengenai :
•         Biaya yang diperlukan untuk gaji atau upah, penyusuna instrument dan pengandaanya, biayua pengumpulan data, biya analisis data, dan laian:
•         Organisasi dan personel penelitian (jika penelitian dilakukan oleh tim)
•         Jadwal penelitian.

H. Laporan
            Laporan merupakan bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan.Laporan-laporan kuantitatif didukug oleh empat unsur penunjang.Unsur penunjang yang dimaksud meliputi:
1.      pelapor
2.      penerima laporan
3.      bahan yang dilaporkan,dan
4.      sarana komonikasi (bahasa)
            Bentuk laporan itu beragam Berdasarkan metode penyampainanya, dikenal adanaya laporan lisan laporan tertulis.Dilihat dari segi keresmianya, dikenal adanya laporan formal dan laporan non formal. Laporan formal memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut.
a.       Harus ada halaman judul;
b.      Biasanya ada surat penyerahanya;
c.       Walaupun tidak panjang, sebuah laporan foramal selalu memilih sebuah daftar isi;
d.      Ada sebuah ikhtisar (kadang-kadang abstrak) mengawali laporan;
e.       Ada bagian yang disebut pendahuluan, sebagai suatu informasi awal bagi pembaca;
f.       Bila ada kesimpulan dan saran (rekomendasi) biasanaya diberi judul tersendiri;
g.      Isi laporan yang terdiri atas judul-judul deangan tingkat yang berbeda-beda;
h.      Nada yang digunakan berupa nada resmi, gayanya bersifat impersonal;
i.        Laporan formal disertai pula table angka-angka (jika dianggap perlu)
j.        Laporan formal biasanya didokumentasikan secara khusus.

I. Ringkasan
            Berlatih membuat ringkasan merupakan cara yang efektif untuk mengembangkan daya ekpresi pelajar. Pelatihan-pelatihan yang intensif sangat fugsional untuk meningkatkan daya kreasi pelajar.Denagan meringkas, pelajar terdorong untuk membaca dan mendeangarkan secara cermat. Ringkasan yang baik dapat diperoleh bila peringkas dapat membaca atau mendeangarkan secara cermat.Ada beberapa rambu-rambu yang perlu diperhatikan dalam meringkas:
1. Membaca Naskah Asli
            Penulis ringkasan harus membaca asli secara menyeluruh beberapa kali untuk mengetahui maksud pengarang dan sudut pandang pengarang. Rincian daftar isi karangan mempunyai keterkaitan dengan judul karangan itu. Paragraf dalam karangan menunjang pokok yang tercantum dalam daftar isi.                                                                                                                                                                                                            
2.Mencatat Gagasan Utama
            Semua gagasan utama dicatat atau digaris bawahi. Tujuan pencatatan gagasan utama pertama, untuk pengamanan agar penulisan ringkasan lebih mudah meninjau kembali apa pokok yang dicatat itu penting atau tidak. Kedua, catatan dijadikan dasar pengolahan selanjutnya.
2.Membuat Reproduksi
            Menyusun kalimat baru, merangkai semua gagasan kedalam wacana yang jelas dan dapat diterima akal sekaligus dapat menggambarkan isi dari karangan asli.  Kalimat pengarang asli hanya boleh digunakan bila kalimat itu dianggap penting karena merupakan kaidah, simpulan atau rumusan yang padat.

J. Laporan Buku    
            Laporan buku sebenarnya bertujuan mendorong mahasiswa untuk buku-buku yang diwajibkan atau dianjurkan serta meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami isi buku tersebu.
Adapun sistematika laporan buku sebagai berikut:
Pendahuluan : Memberi gambaran teknis buku/bab yang dillaporkan seperti judul,                      pengarang, tahun terbit, tempat penerbitanatau edisi, jumlah halaman, jumkah bab, dan keadaan formal buku, serta alasan formal membuat laporan.
Isi buku/bab : Mengemukakan isi buku/bab yang dilaporkan sebagai bukti pemahaman pelapor terhadap buku/bab yang dilaporkan berupa ringkasan yang diperinci bab demi bab.
Kesimpulan : Kesimpulan buku/bab yang dilaporkan atau implikasi terhadap setudi yang sedang dilaksanakan.

K. Resensi Buku
1.Pengertian
            Resensi adalah suatu tulisan atau mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku (Keraf, 980:274). Peresensi harus mempertimbangkan selera dan tingkat pendidikan pembaca. Faktor dasar peresensi 1. Peresensi harus memahami sepenuhnya tujuan dari pengarang asli. 2. Harus menyadari tujuan membuat resensi itu.
2.Fungsi Resensi Buku
a.Fungsi informatif  
            Peresensi menginformasikan keberadaan buku pada halayak ramai hingga mereka berminat membaca dan dengan mudah memperoleh buku tersebut.
b.Fungsi komersial
            Peresensi mempromosiksn keberadaan buku tersebut. Dengan, demikian penerbit dan toko buku secara langsung atau tidak langsung memperoleh keuntungan.
c.Fungsi akademik
            Meliputi interaksi pembentukan wacana keilmuan karena peresensi berbagi pengalaman tentang topik tertentu.
3. Sikap Peresensi
            syarat presensi harus trampil menulis, mengenal dengan baik bidang yang diresensi, mampu menganalisis dan mengetahui pustaka yang lain untuk perbandingan.
4. Gaya Penulisan Resensi
            Penulis harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a.       Menggunakan gaya bahasa yang cocok dengan selera pembaca sasaran.
b.      Menulis resensi akan semakin mudah bila sering membaca resensi yang ditulis orag lain.
c.       Pilihlah judul resensi yang menarik dan menggit dari julul buku yang diresensi.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Karangan
http://deddydoctors.blogspot.com/2011/01/berbagai-jenis-karangan-dalam-bahasa.html