Blogger

Senin, 21 April 2014

5 Kasus Keganasan komodo liar menyerang manusia

5 Kasus Keganasan komodo liar menyerang manusia

1.     Membuat sapu lidi, Haisa diterkam komodo
Nasib nahas harus dialami seorang wanita tua di sela-sela kesibukannya membuat anyaman sapu lidi di rumahnya di Pulau Rinca Kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur (NTT). Perempuan bernama Haisa itu harus tunggang langgang menyelamatkan diri saat hewan buas itu menerkamnya pada 9 Maret 2013 lalu.

Haisa yang setiap hari bekerja sebagai pembuat sapu lidi di desanya itu mengisahkan, pada pukul 03.00 WITA dirinya tengah sibuk membuat sapu lidi. Di tengah kesibukannya membersihkan daun kelapa untuk dijadikan lidi, dia tidak mengira ada komodo di dekatnya.

"Kejadiannya sangat cepat. Tiba-tiba dia (komodo) muncul dari balik tumpukan semen dan langsung menyerang saya. Dia juga menggigit tangan kanan saya," aku Haisa.

Akibatnya pun nyaris fatal. Haisa mengaku melihat ada tiga luka robek di telapak tangan kanannya karena digigit hewan buas itu. "Kata dokter, pembuluh darah kecil di telapak tangan saya robek digigit namun untungnya ada beberapa tetangga yang membantu saya melepaskan diri dari komodo itu," kata wanita berusia 83 tahun ini sambil menambahkan bahwa setelah itu dia dilarikan ke Puskesmas Labuhan Bajo.

2.     Kaki pemandu wisata nyaris ditelan komodo
Pekerjaannya sebagai pemandu wisata di TNK Manggarai Barat nyaris merenggut nyawa Marselinus Subanghadir. Betapa tidak, Marselinus pada 23 Februari 2010 terpaksa diterbangkan ke RSUP Sanglah Denpasar gara-gara digigit komodo.

Peristiwa mengerikan itu berawal saat Marselinus bertugas menjadi pemandu wisata di Loh Buaya, sebuah tempat yang dihuni belasan komodo di Pulau Rinca Taman Nasional Komodo pada Senin (22/2) pukul 16.30 Wita.

"Kaki kanan Marselinus digigit komodo saat dia turun dari tangga di dekat pos jaga. Sangat cepat sekali Komodonya menerkam sampai-sampai dibuatnya kewalahan. Akibat gigitan itu, dia mengalami luka robek lima centimeter di kakinya," kata Kepala TNK Tamen Sitorus.

Dia bilang, rata-rata orang tidak menyadari kedatangan komodo dan Marselinus juga sama sekali tak sadar di bawah tangga ada komodo. Meski begitu, Marselinus masih beruntung bisa melepaskan diri dan diselamatkan rekan-rekannya di dalam ruang jaga.

3.     Tarzan pun nyerah saat duel lawan komodo
Nama Tarzan dalam cerita film dikenal sangat ditakuti oleh binatang apapun. Namun di dalam Taman Nasional Komodo, ketenaran Tarzan ternyata kalah oleh seekor komodo, karena sosok Tarzan yang ada di lokasi tersebut hanyalah seorang polisi hutan.

Tarzan terpaksa mengakui kehebatan komodo saat dia menjadi polisi hutan di TNK. Dia harus menjalani perawatan intensif di RSUP Sanglah, Denpasar karena terkena gigitan komodo pada Minggu (20/4) malam. Peristiwa nahas yang menimpa pria berusia 47 tahun itu bermula saat dia sibuk mempersiapkan makanan bagi rusa yang dipelihara di selatan TNK.

Saat menenteng makanan rusa menggunakan ember itulah si-komodo dengan cepat mendekatinya. Tak butuh waktu lama, komodo itu langsung menggigit betis Tarzan sampai membuatnya kritis dan harus dibawa ke RSUP Sanglah Denpasar. "Pasien itu dirawat di Ruang Ratna nomor 212 B sejak Senin (21/1) pagi," kata perawat yang enggan disebutkan namanya.

4.     Kaki petugas TNK jadi 'makanan empuk' bagi komodo
Ini lagi-lagi cerita soal keganasan komodo yang menyerang petugas TNK. Kali ini, Ahmad Main (50) dan Petu Usman Li (35) harus berjibaku melawan serangan komodo berukuran dua meter lebih pada 6 Februari 2013 lalu. Keduanya merupakan polisi hutan yang lama bekerja di lokasi itu.

Dua orang ini diterkam komodo saat lengah bertugas. Keduanya ketika itu sedang di front office Loh Buaya. Namun sekitar pukul 13.00 Wita seekor komodo berukuran besar menyerang mereka secara tiba-tiba. Kepala TNK, Sustyo Iryono mengaku awalnya Ahmad Main sendirian di front office Loh Buaya. Dia saat itu istirahat.

Namun tiba-tiba masuk seekor komodo yang akhirnya membuat Ahmad panik dan ketakutan sehingga dia langsung naik ke atas kursi sambil berteriak meminta tolong. Apesnya lagi, gerakan tiba-tiba itu justru membuat komodo kian agresif dan langsung menyambar kaki kirinya. "Belum sempat melompat lari kaki dia keburu digigit komodo. Setelah itu, kita bawa dia ke Puskesmas Komodo," urainya.

5.     Selama 34 tahun, komodo terkam 24 orang
Sudah hidup sejak ribuan tahun silam tidak membuat komodo kehilangan kegesitannya. Buktinya, selama 34 tahun lebih menghuni obyek wisata Taman Nasional Komodo (TNK) hewan purba itu masih 'sukses' menerkam 24 wisatawan di lokasi itu.

Kepala Bagian Tata Usaha Balai TNK Heru Rudiharto pada 15 Oktober 2012 menyebut, dari 24 orang tersebut ada lima orang di antaranya yang tewas. "Dan sisanya masih bisa ditolong. 24 orang yang diserang komodo itu merupakan jumlah kumulatif sepanjang tahun 1974-2012 alias selama 34 tahun terakhir," akuinya.

Mayoritas korban keganasan komodo berasal dari warga lokal yang tengah lengah berlibur di situ. Mereka digigit saat sedang kencing, berak, bermain maupun iseng-iseng berburu. Makanya, dia meminta kepada setiap orang yang ada di lingkungan dekat TNK agar waspada karena komodo bisa menyerang secara tiba-tiba.Kaki petugas TNK jadi 'makanan empuk' bagi komodo
Ini lagi-lagi cerita soal keganasan komodo yang menyerang petugas TNK. Kali ini, Ahmad Main (50) dan Petu Usman Li (35) harus berjibaku melawan serangan komodo berukuran dua meter lebih pada 6 Februari 2013 lalu. Keduanya merupakan polisi hutan yang lama bekerja di lokasi itu.

Dua orang ini diterkam komodo saat lengah bertugas. Keduanya ketika itu sedang di front office Loh Buaya. Namun sekitar pukul 13.00 Wita seekor komodo berukuran besar menyerang mereka secara tiba-tiba. Kepala TNK, Sustyo Iryono mengaku awalnya Ahmad Main sendirian di front office Loh Buaya. Dia saat itu istirahat.

Namun tiba-tiba masuk seekor komodo yang akhirnya membuat Ahmad panik dan ketakutan sehingga dia langsung naik ke atas kursi sambil berteriak meminta tolong. Apesnya lagi, gerakan tiba-tiba itu justru membuat komodo kian agresif dan langsung menyambar kaki kirinya. "Belum sempat melompat lari kaki dia keburu digigit komodo. Setelah itu, kita bawa dia ke Puskesmas Komodo," urainya.

IT Sertifikat


Sertifikasi merupakan salah satu cara untuk melakukan standarisasi sebuah profesi.

Beberapa manfaat sertifikasi:

- Ikut berperan menciptakan lingkungan kerja yang lebih professional
- Pengakuan resmi pemerintah
- Pengakuan dari organisasi sejenis
- Membuka akses lapangan kerja secara nasional dan international
- Memperoleh peningkatan karier dan pendapatan

Jenis sertifikasi

Ada 2 jenis sertikasi yang umum dikenal di masyarakat

• Sertifikasi akademik yang memberiakn gelar, Sarjana, Master dll
• Sertifikasi profesi. Yaitu suatu sertifikasi yang diberikan berdasarkan keahlian tertentu untuk profesi tertentu

3 model sertifikasi profesional, yaitu :

• Dikembangkan oleh Profesional Society, sebagai contoh British Computer Society (BCS), Australian Computer Soicety (ACS), South East Asian Regional Computer Confederation (SEARCC) etc
• Dikeluarkan oleh Komunitas suatu profesi, sebagai contoh Linux Profesional, SAGE (System Administration Guild), CISA(IS Auditing) [http://www.isaca.org/]
• Dikeluarkan oleh vendor sebagai contoh MCSE (by Microsoft), CCNA (Cisco), CNE (Netware), RHCE (Red Hat) etc. Biasanya skill yang dibutuhkan untuk memperoleh sertifikat ini sangat spesifik dan sangat berorientasi pada suatu produk dari vendor tersebut.

Contoh Sertifikasi Nasional :

- Sertifikasi Teknisi Akuntansi
- Sertifikasi APSI (Administratif Profesional dan sekretaris Indonesia)
- Sertifikasi Aviasi
- Sertifikasi Perbankan
- Sertifikasi Geomatika
- Sertifikasi Garmen
- Sertifikasi Keuangan
- Sertifikasi Telematika
- Sertifikasi Teknologi informasi & Telekomunikasi Indonesia

Contoh Sertifikasi Internasional

Perusahaan-perusahaan IT, seperti Microsoft, Intel, IBM, HP, Compaq, dan Cisco membentuk asosiasi yang disebut CompTIA (Computing Technology Industry Association), menyelenggarakan berbagai Sertifikasi Internasional di bidang IT yang tidak memihak kepada salah satu perusahaan (vendor–netral).

Di luar negeri, seseorang yang hendak mendapatkan pekerjaan Teknisi Komputer misalnya, perlu memiliki sertifikat A+. Di Indonesia, Depdiknas bekerjasama dengan kalangan industri, juga sedang memprakarsai terbentuknya standard kompetensi untuk berbagai bidang keahlian termasuk bidang IT.

SERTIFIKAT dari Microsoft



SERTIFIKAT dari CISCO



Daftar Authorized Training Partners

Jika Anda sudah memiliki cukup pengalaman dan merasa yakin menguasai software untuk sertifikasi yang ingin Anda ambil, tidak ada salahnya langsung memasuki ruang ujian. Namun jika masih ragu-ragu, ada baiknya mengikuti training yang diselenggarakan oleh beberapa training center yang ada.

Sebagai panduan, berikut beberapa training center yang menjadi partner beberapa vendor aplikasi pemberi sertifikasi tersebut.

Daftar Authorized Training Partners :

Vendor Training Partners

Adobe Digital Studio

Alias Digital Studio

CIW PT Intellisys TriPratama

PT Executrain Nusantara Jaya

CompTIA PT States Information technology

Informatics

Cisco Training Partners (PT Datacraft Indonesia)

PT Inixindo

80 lembaga pendidikan yang menjadi Cisco Academy Partner

Macromedia Digital Studio

Sekolah Web Indonesia

Informatics

Microsoft PT Asaba Computer Center

PT Ebiz Infotama

PT Executrain Nusantara Jaya

PT Intellisys TriPratama

PT Iverson Technology

PT Mitra Integrasi Informatika

PT NETtrain Infotama

PT Sarana Solusindo Informatika

PT Sentra Karya Informatika

Oracle PT Asaba Computer Center

PT Inixindo

PT Mitra Integrasi Informatika

SUN PT Inixindo

WOW WEB-C

- Sertifikasi Internasional

Organisasi sertifikasi

World Organization of Webmasters

Di bidang Internet, selain sertifikasi dari CIW juga ada sertifikasi yang dikeluarkan oleh World Organization of Webmasters (WOW). Sertifikasi yang dikeluarkan oleh WOW ini juga terdiri dari beberapa jenjang. Jenjang dasar terdiri dari WOW Certified Apprentice Webmaster (CAW), WOW Certified Web Designer Apprentice (CWDSA), WOW Certified Web Developer Apprentice (CWDVA), dan WOW Certified Web Administrator Apprentice (CWAA). Sedangkan untuk jenjang yang lebih tinggi adalah WOW Certified Professional Webmaster (CPW).

Dengan sertifikasi CAW, seseorang dianggap memiliki pengetahuan dasar mengenai Internet dapat membuat layout halaman Web, membuat content yang kaya dan nyaman, membuat dan memanipulasi image. CWDSA lebih ditujukan bagi para calon Web Designer. Pada pilihan ini kandidat diharapkan menguasai seni mendesain Web agar lebih artistik dan menarik. CWDVA ditujukan bagi para pengembang Web yang lebih banyak berurusan dengan struktur dan interaksi dalam menciptakan situs Web. Sedangkan bagi para Web administrator jalur sertifikasi yang bisa diambil adalah CWAA yang lebih banyak berkecimpung dengan infrastruktur software dan hardware yang mendukung komunikasi Internet. Jenjang yang lebih profesional atau CPW bisa langsung diraih secara otomatis jika kandidat berhasil memperoleh empat sertifikasi pada tingkat Apprentice. Berbeda dengan sertifikasi CIW dimana ujian dapat Anda ikuti melalui testing center yang menjadi partner Promatic, sertifikasi dari WOW ini dapat Anda peroleh dengan mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh WOW.

Australian Computer Society Certification Scheme

ACS dibentuk pada tahun 1965 dan merupakan satu-satunya himpunan TI di Australia. Beranggotakan sekitar 15.500 orang, sehingga termasuk salah satu himpunan komputer terbesar di dunia berdasarkan jumlah anggota per kapita. Materi yang diujikan pada sistem sertifikasi ini terdiri dari 2 subjek utama trend TI, legal bisinis, issue etik, dan Spesialis dalam area Project Manajement, Applications Planning, System Integration, dan Data Communication. Model sertifikasi ACS ini memiliki kesesuaian dengan model SRIG-PS yaitu : Data Communication Specialists dan System Integration Specialist. ACS merencanakan untuk mengembangkan sertifikasi untuk Security Specialist.

Pada pelaksanaan ujian digunakan ujian tertulis, multiple choice, pekerjaan proyek dan wawancara. Para peserta ujian harus memiliki gelar dalam bidang komputer dan memiliki pengalaman praktis minimal 4 tahun. Sertifikasi ini dikenal di Australia, karena dilaksanakan oleh ACS yang merupakan wadah Profesional TI di Australia. Pada saat ini sekitar 420 calon peserta ujian. Beberapa Universitas di Australia memberikan kredit bagi subjek sertifikasi ini. Materi dan silabus tersedia untuk setiap subyek, yang terdiri dari, outline, buku bacaan, buku teks, dan video. Seluruh materi ini dikembangkan oleh para praktisi TI Australia yang terkemuka.

Karena disebabkan selalu berubahnya Teknologi Infomrasi, maka setiap pemegang sertifikat wajib mengikuti re-sertifikasi setelah 5 tahun. Ini dapat dilakukan dengan duduk mengikuti ujian ulang atau dengan mengikuti 30 jam profesional development, melalui Practising Computer Profesional Scheme.

ACS Certification System ini ditawarkan melalui proses belajar jarak jauh melalui Deakin University. Dan pusat-pusat ujian tersebar di negara-negara anggota SEARCC seperti: Auckland, Hong Kong, Jakarta, Johor Baru, Kelantan Kota Kinibalu, Kuala Lumpur, Penang, Singapore, Wellington. Biaya untuk mengikuti pelatihan dan ujian ACS ini sekitar $400.00.

Lembaga – Lembaga yang Melakukan Sertifikasi di Bidang IT

Sertifikasi profesional pada dasarnya memiliki 3 model, yaitu :

Dikembangkan oleh Profesional Society, sebagai contoh British Computer Society (BCS), Australian Computer Soicety (ACS), South East Asian Regional Computer Confederation (SEARCC) etc
Dikeluarkan oleh Komunitas suatu profesi, sebagai contoh Linux Profesional, SAGE (System Administration Guild), CISA(IS Auditing) [http://www.isaca.org/]
Dikeluarkan oleh vendor sebagai contoh MCSE (by Microsoft), CCNA (Cisco), CNE (Netware), RHCE (Red Hat) etc. Biasanya skill yang dibutuhkan untuk memperoleh sertifikat ini sangat spesifik dan sangat berorientasi pada suatu produk dari vendor tersebut.
Prosedur dan Persyaratan untuk Mengambil Ujian Sertifikasi untuk Setiap Jenis Profesi

Harus berdasarkan ujian dan cukup sulit dan memiliki beberapa tingkatan
Pusat pelatihan harus disertifikasi sebelum dapat menawarkan suatu sertifikasi
Sertifikasi tak boleh bergantung pada suatu perusahaan atau suatu institusi. Tetapi sertifikasi vendor sebaiknya juga diakui sebagai suatu komponen untuk memperoleh sertikasi profesi
Sertikasi harus mendorong terbentuknya industri lokal.
Sertifikasi harus memperkecil jurang antara universitas (education) dan industri. Harus dikembangkan pemetaan antara sertifikasi akademik dan sertifikasi profesi. Juga mengurangi jurang antara aktifitas riset dan industri.
Sertifikasi harus mendorong orang untuk memahami pengetahuan dasar yang berhubungan dengan keahlian terapan pada profesi tersebut. Hal ini akan membantu orang untuk memperbaiki pengetahuannya, sebab mereka tidak ahnya belajar dari “keahlian tertentu” untuk suatu saat saja, tetapi mereka memiliki pengetahuan dasar untuk memehami teknologi baru.
Sertifikasi tak boleh mengabaikan kemajemukan orang. Sebagai contoh bahasa, dan kebiasaan lokal. Sehingga untuk kompetensi dalam bidang komunikasi, kemampuan berbahasa lokal perlu dipertimbangkan juga.

sumber :

http://netw0rksecurity.wordpress.com/tag/oracle/

Contoh Sertifikasi Cisco Certified Network Associate dari Cisco Systems

Contoh Sertifikasi Cisco Certified Network Associate dari Cisco Systems


Ada banyak sertifikasi kompetensi IT dengan skala internasional untuk pelbagai bidang teknologi informasi. Salah satu yang cukup terkenal adalah sertifikasi internasional yang biasa disebut sebagai Cisco Certified. Sertifikasi ini dikeluarkan oleh vendor teknologi jaringan komputer ternama Cisco System sebagai bukti keahlian si pemiliknya dalam menangani jaringan komputer sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan oleh sertifikasi tsb.
Secara umum Cisco Certified terbagi menjadi 3 jenjang kualifikasi, yaitu : Associate, Professional, dan Expert. Associate adalah jenjang awal seseorang SDM IT dalam menapaki karir sebagai Network Engineer berbasiskan perangkat jaringan Cisco System. Professional adalah tingkat lanjutan (advanced) bagi seorang Network Engineer dalam menguasai keahlian jaringan komputer. Sedangkan Expert adalah tingkatan paling tinggi dalam jenjang sertifikasi Cisco yang menyatakan bahwa pemiliknya memiliki keahlian jaringan komputer dengan kualifikasi pakar.
Untuk jenjang Associate, sertifikasi Cisco yang dapat dimiliki adalah CCNA (Cisco Certified Network Associate) yang kemudian dilanjutkan dengan sertifikasi CCNA berikutnya yang mengarah pada salah satu spesialisasi jaringan komputer yaitu : CCNA Voice, CCNA Security, dan CCNA Wireless. Untuk mendapatkan CCNA Anda dapat mengikuti terlebih dahulu training yang diselenggarakan oleh Cisco Networking Academy atau Cisco Learning Partner dan melanjutkannya dengan ujian sertifikasi. Selain CCNA sertifikasi lain yang masuk dalam jenjang ini adalah CCDA (Cisco Certified Design Associate).
Pada jenjang berikutnya yaitu Professional, sertifikasi yang paling populer dimiliki adalah CCNP (Cisco Certified Network Professional). Sertifikasi ini menyatakaan bahwa pemiliknya memiliki pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk menginstalasi, mengkonfigurasi, dan melakukan troubleshooting jaringan LAN / WAN dengan jumlah antara 100 sampai dengan 500 buah perangkat jaringan. Untuk memilikinya disyaratkan yang bersangkutan telah memiliki CCNA.Pada level professional selain CCNP juga ada sertifikasi lain yang memiliki jenjang yang sama yaitu : CCDP, CCIP, CCSP, dan CCVP.
Jenjang paling puncak adalah Expert, pada jenjang ini pemiliki sertifikat dinyatakan sebagai pakat dalam teknologi jaringan sesuai dengan kualifikasi yang tertera dalam sertifikat tsb. Nama sertifikatnya adalah CCIE (Cisco Certified Internetwork Expert). Berbeda dengan sertifikat sebelumnya yang diperoleh dengan basis tes yang sifatnya tertulis maka pada ujian sertifikasi CCIE selain tertulis (written) juga praktek langsung (lab) sehingga tingkat kesulitannya lebih tinggi.


Sumber : http://netcampus.co.id/sertifikasi/sertifikasi-cisco/

Rabu, 09 April 2014

Perkembangan Parpol di Indonesia

Perkembangan partai politik di Indonesia dapat digolongkan dalam beberapa periode perkembangan, dengan setiap kurun waktu mempunyai ciri dan tujuan masing-masing, yaitu : Masa penjajahan Belanda, Masa pedudukan Jepang dan masa merdeka.

Masa penjajahan Belanda.
Masa ini disebut sebagai periode pertama lahirnya partai politik di Indoneisa (waktu itu Hindia Belanda). Lahirnya partai menandai adanya kesadaran nasional. Pada masa itu semua organisasi baik yang bertujuan sosial seperti Budi Utomo dan Muhammadiyah, ataupun yang berazaskan politik agama dan sekuler seperti Serikat Islam, PNI dan Partai Katolik, ikut memainkan peranan dalam pergerakan nasional untuk Indonesia merdeka.
Kehadiran partai politik pada masa permulaan merupakan menifestasi kesadaran nasional untuk mencapai kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Setelah didirikan Dewan Rakyat , gerakan ini oleh beberapa partai diteruskan di dalam badan ini. Pada tahun 1939 terdapat beberapa fraksi di dalam Dewan Rakat, yaitu Fraksi Nasional di bawah pimpinan M. Husni Thamin, PPBB (Perhimpunan Pegawai Bestuur Bumi Putera) di bawah pimpinan Prawoto dan Indonesische Nationale Groep di bawah pimpinan Muhammad Yamin.
Di luar dewan rakyat ada usaha untuk mengadakan gabungan partai politik dan menjadikannya semacam dewan perwakilan rakyat. Pada tahun 1939 dibentuk KRI (Komite Rakyat Indoneisa) yang terdiri dari GAPI (Gabungan Politik Indonesia) yang merupakan gabungan dari partai-partai yang beraliran nasional, MIAI (Majelis Islami) yang merupakan gabungan partai-partai yang beraliran Islam yang terbentuk tahun 1937, dan MRI (Majelis Rakyat Indonesia) yang merupakan gabungan organisasi buruh.

Masa pendudukan Jepang
Pada masa ini, semua kegiatan partai politik dilarang, hanya golongan Islam diberi kebebasan untuk membentuk partai Masyumi, yang lebih banyak bergerak di bidang sosial.

Masa Merdeka (mulai 1945).
Beberapa bulan setelah proklamsi kemerdekaan, terbuka kesempatan yang besar untuk mendirikan partai politik, sehingga bermunculanlah parti-partai politik Indonesia. Dengan demikian kita kembali kepada pola sistem banyak partai.
Pemilu 1955 memunculkan 4 partai politik besar, yaitu : Masyumi, PNI, NU dan PKI. Masa tahun 1950 sampai 1959 ini sering disebut sebagai masa kejayaan partai politik, karena partai politik memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara melalui sistem parlementer. Sistem banyak partai ternyata tidak dapat berjalan baik. Partai politik tidak dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, sehingga kabinet jatuh bangun dan tidak dapat melaksanakan program kerjanya. Sebagai akibatnya pembangunan tidak dapat berjaan dengan baik pula. Masa demokrasi parlementer diakhiri dengan Dekrit 5 Juli 1959, yang mewakili masa masa demokrasi terpimpin.
Pada masa demokrasi terpimpin ini peranan partai politik mulai dikurangi, sedangkan di pihak lain, peranan presiden sangat kuat. Partai politik pada saat ini dikenal dengan NASAKOM (Nasional, Agama dan Komunis) yang diwakili oleh NU, PNI dan PKI. Pada masa Demokrasi Terpimpin ini nampak sekali bahwa PKI memainkan peranan bertambah kuat, terutama memalui G 30 S/PKI akhir September 1965).
Setelah itu Indonesia memasuki masa Orde Baru dan partai-partai dapat bergerak lebih leluasa dibanding dengan msa Demokrasi terpimpin. Suatu catatan pada masa ini adalah munculnya organisasi kekuatan politik bar yaitu Golongan Karya (Golkar). Pada pemilihan umum thun 1971, Golkar munculsebagai pemenang partai diikuti oleh 3 partai politik besar yaitu NU, Parmusi (Persatuan Muslim Indonesia) serta PNI.
Pada tahun 1973 terjadi penyederhanaan partai melalui fusi partai politik. Empat partai politik Islam, yaitu : NU, Parmusi, Partai Sarikat Islam dan Perti bergabung menjadi Partai Persatu Pembangunan (PPP). Lima partai lain yaitu PNI, Partai Kristen Indonesia, Parati Katolik, Partai Murba dan Partai IPKI (ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia) bergabung menjadi Partai Demokrasi Indonesia. Maka pada tahun 1977 hanya terdapat 3 organisasi keuatan politik Indonesia dan terus berlangsung hinga pada pemilu 1997. Setelah gelombang reformasi terjadi di Indonesia yang ditandai dengan tumbangnya rezim Suharto, maka pemilu dengan sistem multi partai terus berlanjut hingga pemilu 2004 nanti.
Berikut ini adalah nama-nama partai politik yang mengikuti pemilu
Pemilu 1955
Pemilu 1955 diikuti oleh 172 kontestan partai politik. Empat partai terbesar diantaranya adalah: PNI (22,3 %), Masyumi (20,9%), Nahdlatul Ulama (18,4%), dan PKI (15,4%).
Pemilu 1971
Pemilu 1971 diikuti oleh 10 kontestan, yaitu:
Partai Katolik
Partai Syarikat Islam Indonesia
Partai Nahdlatul Ulama
Partai Muslimin Indonesa
Golongan Karya
Partai Kristen Indonesia
Partai Musyawarah Rakyat Banyak
Partai Nasional Indonesia
Partai Islam PERTI
Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia
Pemilu 1977-1997

Pemilu 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997 diikuti oleh 3 kontestan yang sama, yaitu:
Partai Persatuan Pembangunan, Golongan Karya, dan Partai Demokrasi Indonesia
Pemilu 1999
Pemilu 1999 diikuti oleh 48 partai politik, yaitu:
1. Partai Indonesia Baru
2. Partai Kristen Nasional Indonesia
3. Partai Nasional Indonesia – Supeni
4. Partai Aliansi Demokrat Indonesia
5. Partai Kebangkitan Muslim Indonesia
6. Partai Ummat Islam
7. Partai Kebangkitan Ummat
8. Partai Masyumi Baru
9. Partai Persatuan Pembangunan
10. Partai Syarikat Islam Indonesia
11. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
12. Partai Abul Yatama
13. Partai Kebangsaan Merdeka
14. Partai Demokrasi Kasih Bangsa
15. Partai Amanat Nasional
16. Partai Rakyat Demokratik
17. Partai Syarikat Islam Indonesia 1905
18. Partai Katolik Demokrat
19. Partai Pilihan Rakyat
20. Partai Rakyat Indonesia
21. Partai Politik Islam Indonesia Masyumi
22. Partai Bulan Bintang
23. Partai Solidaritas Pekerja
24. Partai Keadilan
25. Partai Nahdlatul Ummat
26. Partai Nasional Indonesia – Front Marhaenis
27. Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia
28. Partai Republik
29. Partai Islam Demokrat
30. Partai Nasional Indonesia – Massa Marhaen
31. Partai Musyawarah Rakyat Banyak
32. Partai Demokrasi Indonesia
33. Partai Golongan Karya
34. Partai Persatuan
35. Partai Kebangkitan Bangsa
36. Partai Uni Demokrasi Indonesia
37. Partai Buruh Nasional
38. Partai Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong
39. Partai Daulat Rakyat
40. Partai Cinta Damai
41. Partai Keadilan dan Persatuan
42. Partai Solidaritas Pekerja Seluruh Indonesia
43. Partai Nasional Bangsa Indonesia
44. Partai Bhinneka Tunggal Ika Indonesia
45. Partai Solidaritas Uni Nasional Indonesia
46. Partai Nasional Demokrat
47. Partai Ummat Muslimin Indonesia
48. Partai Pekerja Indonesia
Pemilu 2004
1.    Partai Nasional Indonesia Marhaenisme
2.    Partai Buruh Sosial Demokrat Indonesia
3.    Partai Bulan Bintang
4.    Partai Merdeka
5.    Partai Persatuan Pembangunan
6.   Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan
7.    Partai Perhimpunan Indonesia Baru
8.   Partai Nasional Banteng Kemerdekaan
9.   Partai Demokrat
10.  Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
11. Partai Penegak Demokrasi Indonesia
12. Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia
13. Partai Amanat Nasional
14. Partai Karya Peduli Bangsa
15. Partai Kebangkitan Bangsa
16. Partai Keadilan Sejahtera
17. Partai Bintang Reformasi
18. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
19. Partai Damai Sejahtera
20. Partai Golongan Karya
21. Partai Patriot Pancasila
22. Partai Sarikat Indonesia
23. Partai Persatuan Daerah
24. Partai Pelopor
Pemilu 2009
Pemilu 2009 diikuti oleh 38 partai politik nasional dan 6 partai politik lokal Aceh, yaitu:
Partai politik nasional:
1. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)
2. Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB)*
3. Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI)
4. Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN)
5. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
6. Partai Barisan Nasional (Barnas)
7. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI)*
8. Partai Keadilan Sejahtera (PKS)*
9. Partai Amanat Nasional (PAN)*
10. Partai Perjuangan Indonesia Baru (PIB)
11. Partai Kedaulatan
12. Partai Persatuan Daerah (PPD)
13. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)*
14. Partai Pemuda Indonesia (PPI)
15. Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI Marhaenisme)*
16. Partai Demokrasi Pembaruan (PDP)
17. Partai Karya Perjuangan (PKP)
18. Partai Matahari Bangsa (PMB)
19. Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI)*
20. Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK)*
21. Partai Republika Nusantara (RepublikaN)
22. Partai Pelopor*
23. Partai Golongan Karya (Golkar)*
24. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)*
25. Partai Damai Sejahtera (PDS)*
26. Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia (PNBK Indonesia)
27. Partai Bulan Bintang (PBB)*
28. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)*
29. Partai Bintang Reformasi (PBR)*
30. Partai Patriot
31. Partai Demokrat*
32. Partai Kasih Demokrasi Indonesia (PKDI)
33. Partai Indonesia Sejahtera (PIS)
34. Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU)
41. Partai Merdeka
42. Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI)
43. Partai Sarikat Indonesia (PSI)
44. Partai Buruh
Partai Aceh:
35. Partai Aceh Aman Seujahtra (PAAS)[2]
36. Partai Daulat Aceh (PDA)
37. Partai Suara Independen Rakyat Aceh (SIRA)
38. Partai Rakyat Aceh (PRA)[3]
39. Partai Aceh (PA)
40. Partai Bersatu Aceh (PBA)
Catatan : Tanda * menandakan partai yang mendapat kursi di DPR pada Pemilu 2004

Potret Partai Politik Masa Kini
Ideologi bagi partai adalah suatu idealisme yang menjadi garis besar bagi kegiatan dan organisasi partai. Bisa jadi karena identitas yang kurang kuat inilah, partai Indonesia secara umum masih mencari jati dirinya. Sangat sulit membedakan partai-partai Indonesia–selain dengan mengelompokkan mereka dalam kelompok partai agamis dan sekuler. Dari segi ini pun terkadang ada partai yang terlihat berusaha menggabungkan kedua unsur ini. Partai Amanat Nasional, misalnya, berusaha menggabungkan citra nasionalisnya dengan kedekatannya terhadap Muhammadiyah. Lemahnya ideologi bahkan bisa dilihat dalam partai-partai utama. Partai besar, seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), pun masih amat bergantung pada karisma Mbak Mega (Megawati Soekarnoputri) untuk menarik pendukung. Padahal, demi kelangsungan organisasinya, partai ini seharusnya sudah bisa “mengalihkan” dukungan terhadap pemimpin menjadi dukungan terhadap identitas dan organisasi partai.

Dilihat dari kacamata organisasi fisik, partai-partai kita juga masih sangat lemah. Di tingkat masyarakat, hanya partai-partai besar yang mampu terus eksis di luar masa kampanye dan pemilu. Kebanyakan partai masih “tidur” kalau tidak ada pemilu, dan cabang-cabang mereka juga tutup. Kemampuan untuk tetap aktif sangat bergantung pada kapasitas cabang partai dan komitmen pemimpin di tingkat lokal. Lagi pula, cabang lokal juga sangat bergantung pada ketersediaan dana untuk tetap mengadakan aktivitas. Sebagian besar partai juga masih mengontrak kantor cabangnya, dan hanya partai Orde Baru yang punya kantor tetap. Walhasil, kalau mereka sulit mendapat kontrakan, aktivitas juga terhenti dan partai menjadi vakum.

Dengan kapasitas organisasi yang seperti ini, sangat sulit bagi partai politik Indonesia membangun hubungan yang stabil dengan para pendukung dan anggotanya. Dari segi rekrutmen, partai-partai besar biasanya hanya mengandalkan pada suara yang didapat pada pemungutan suara sebelumnya. Partai-partai seperti PDIP dan Golkar kurang mementingkan rekrutmen dan lebih menggantungkan diri pada popularitas partainya saat pemilu. Adapun partai-partai muda, seperti PKS dan PAN, memang memprioritaskan rekrutmen anggota baru, tetapi kemampuan mereka untuk merekrut sangatlah berbeda. PKS terlihat lebih mampu untuk konsisten menjalankan program rekrutmen, sedangkan PAN tertatih-tatih untuk mempertahankan eksistensinya di tingkat lokal. Hanya dengan komitmen para kadernya, cabang PAN dapat tetap bertahan tetapi aktivitasnya sangat terbatas. Dengan manajemen anggota yang semacam ini, tidaklah mengherankan bahwa partai biasanya mengejar produk “jadi” dari selebritas sebagai calon anggota legislatif mereka. Memang tren ini menandakan ketidakmampuan dan kemalasan partai untuk mendidik dan memupuk kadernya sendiri. Tapi bisa juga ini karena kegagalan partai untuk berkembang pada masa lalu, dan pada masa reformasi ini pun mereka juga masih dalam tahap awal perkembangannya. Terutama bagi partai muda, belum ada kader yang siap maju

Jadi, yang diperlukan oleh partai politik bukan hanya dukungan, tapi juga kesabaran pemilih untuk memberikan kesempatan kepada partai politik pilihan mereka. Perjalanan partai politik Indonesia ke arah kemajuan masihlah panjang. Selagi kita belajar tentang demokrasi selama kurang-lebih sepuluh tahun terakhir, partai politik kita juga sedang belajar tentang organisasi dan manajemen. Godaan dan tantangan tentu saja banyak dan sangat mudah bagi partai politik untuk menjadi non-aktif dan kembali ke praktek politik uang. Karena itulah partisipasi pemilih sangatlah penting untuk menyeleksi partai politik yang kurang efisien. Pemilihan Umum 2009 nanti adalah ujian penting bagi kematangan, bukan hanya bagi partai politik, tapi juga bagi pemilih dalam menentukan pilihannya.
Berikut adalah daftar 12 partai politik yang ditetapkan oleh KPU sebagai peserta Pemilu 2014:
Partai politik nasional
Partai NasDem
Partai Kebangkitan Bangsa*
Partai Keadilan Sejahtera*
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan*
Partai Golongan Karya*
Partai Gerakan Indonesia Raya*
Partai Demokrat*
Partai Amanat Nasional*
Partai Persatuan Pembangunan*
Partai Hati Nurani Rakyat*
Partai Bulan Bintang (No. Urut 14)
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (No. Urut 15)
Catatan: Tanda * menandakan partai yang memiliki kursi di DPR hasil pemilu sebelumnya.
Partai politik lokal Aceh
Partai Damai Aceh
Partai Nasional Aceh
Partai Aceh
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_partai_politik_di_Indonesia
http://kakarisah.wordpress.com/2010/03/09/perkembangan-partai-politik-di-indonesia/
http://one.indoskripsi.com/node/1857
http://id.wikipedia.org/wiki/Partai_politik
http://djokoyuniarto.multiply.com/journal/item/6/PARTAI_POLITIK
http://www.kamushukum.com/kamushukum_entries.php?_tujuan%20partai%20politik_&ident=9242
http://partaiindonesia.com/index.php/Sejarah-Keikutsertaan-Partai-dalam-Pemilu-Indonesia.html
http://www.pks-jaksel.or.id/Article112.html